3 Faktor Kunci yang Punya Dampak Besar Cegah Stunting

0 0
Read Time:2 Minute, 15 Second

Liputan 6.com penelitian ilmiah Fokus Kesehatan Indonesia (FKK) yang dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang menghambat penutupan Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian sistematis, ada tiga faktor utama yang mempunyai pengaruh besar dalam mencegah penghentian pengobatan jangka panjang.

Tiga faktor yang dimaksud adalah: mengurangi anemia, menambah darah dan nutrisi lain, mengoptimalkan intervensi tablet); Peningkatan sanitasi dan air minum atau air bersih serta peningkatan kualitas air; dan meningkatkan kualitas pemeriksaan kehamilan (antenatal care/ANC).

Inilah Kelompok Penelitian Kedokteran Komunitas FKUI Dr. Roy Wagio Basroi, Dr. Levina Chandra Kho dan IR Wahiu Handai.

Tim FKK yang mempelajari anemia yang meningkatkan risiko sebesar 2,3 kali lipat, menemukan hasil yang konsisten dari beberapa penelitian unggulan tentang anemia.

Oleh karena itu, di masyarakat, asosiasi, pajayandu, dan layanan primer, optimalisasi asupan zat besi dan intervensi prioritas harus menjadi intervensi prioritas pada ibu hamil, kata Roy.

Dalam dua poin terkait kualitas air bersih dan air limbah mengacu pada pemilihan dan analisis data rumah tangga dan analisis data rumah tangga (BKKBN).

Tinjauan literatur mengungkapkan bahwa FKI, kualitas air minum yang buruk, dan sanitasi yang buruk di lingkungan rumah tangga meningkatkan angka sengatan sekitar 1,5 kali lipat.

“Sanitasi yang buruk lebih rentan terhadap infeksi seperti diare dan meningkatkan penyerapan nutrisi dan limbah nutrisi, yang sangat penting untuk memastikan anak-anak sehat dan mengalami stunting.”

Dari temuan di atas, FKS bukan satu-satunya nutrisi untuk menghilangkan stunting di Indonesia.

“Kasus FCI ini menunjukkan bahwa pencegahan stunting tidak hanya berfokus pada intervensi nutrisi,” kata Neela.

Stunting merupakan suatu kondisi di bawah norma usia akibat kekurangan gizi kronis pada anak. Permasalahan ini bukan hanya disebabkan oleh pengaturan makanan yang tidak memadai, namun juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak sehat. Stunting telah menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan 21,6% anak di bawah usia lima tahun masih mengalami gejala yang mengejutkan. Kondisi ini berdampak jangka panjang terhadap perkembangan kognitif, keberhasilan pendidikan, bahkan produktivitas ekonomi di masa depan.

Blue Molok mengajak Anda untuk meningkatkan kerja sama departemen di daerah terpencil, terutama untuk memastikan setiap anak mendapat akses air bersih dan sanitasi yang layak.

Nila berharap temuan ini dapat menjadi insentif bagi pemerintah, organisasi masyarakat dan pihak swasta untuk mempercepat implementasi kebijakan dan program yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi sanitasi di seluruh Indonesia.

Ini adalah penelitian, permasalahan stunting di tanah air, serta saluran pembuangan yang layak, serta saluran pembuangan yang layak sebagai solusi komprehensif terhadap air bersih dan air minum yang komprehensif. Selain itu, pemantauan anemia dan pencegahan anemia serta asupan tablet rel berisi makanan serta intervensi pemberian nutrisi protein dan zat besi juga sangat penting.

“Dengan upaya bersama ini kami berharap dapat melihat hasil yang signifikan dalam pengurangan polusi demi generasi mendatang yang lebih sehat dan produktif,” kata Nila.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %