4 Cara Efektif Atasi Batuk Akibat GERD, Salah Satunya Ubah Pola Makan
robbanipress.co.id, Jakarta Batuk terus-menerus tidak hanya disebabkan oleh gangguan pernafasan, tapi juga penyakit gastroesophageal reflux atau GERD.
Menurut dokter spesialis kesehatan EMC Hospital Tangerang, Stephanie Chandra, kelebihan asam lambung bisa mengiritasi esofagus bahkan menimbulkan berbagai gejala lain, termasuk batuk.
“Batuk GERD sering kali diabaikan karena dianggap sebagai gangguan pernafasan biasa. Padahal, batuk GERD bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, tulis Stephanie di situs EMC yang dikutip Selasa (1/7/2025).
Jika Anda mengalami batuk akibat GERD, lanjut Stephanie, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi gejalanya, antara lain: Obat penghambat asam.
Salah satu cara untuk mengurangi gejala GERD adalah dengan mengonsumsi obat penghambat asam, seperti penghambat pompa proton (PPI) atau penghambat H2, yang mengurangi produksi asam lambung dan mengurangi batuk. Perubahan pola makan
Mengurangi makanan yang dapat memicu GERD seperti makanan pedas, asam, dan berlemak dapat membantu mengurangi gejala batuk.
Selain itu, makan dalam porsi kecil dan menghindari makan menjelang waktu tidur dapat membantu mengurangi risiko naiknya asam lambung. Hindari berbaring setelah makan.
Menjaga posisi kepala lebih tinggi dari tubuh dapat mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Pasien dapat menggunakan bantal lain untuk memperbaiki kondisi dan mengurangi risiko naiknya asam lambung. Kelola berat badan dengan benar
Kelebihan berat badan dapat memberikan tekanan lebih besar pada lambung sehingga memudahkan asam lambung menumpuk di kerongkongan. Menjaga berat badan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko naiknya asam lambung dan batuk akibat GERD.
“Jika batuk tidak kunjung hilang setelah minum obat batuk atau gejala lain tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter. Batuk terus-menerus bisa jadi merupakan gejala GERD atau gangguan kesehatan lainnya,” jelas Stephanie.
GERD adalah suatu kondisi yang terjadi ketika asam lambung naik kembali ke kerongkongan. GERD adalah suatu kondisi medis dimana asam lambung yang seharusnya berada di lambung naik ke kerongkongan (esophagus).
Hal ini terjadi karena adanya kelemahan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES) yang seharusnya mencegah naiknya asam lambung.
Stephanie mengatakan salah satu gejala GERD yang paling umum adalah batuk. Batuk GERD bisa terjadi tanpa nyeri dada atau demam. Oleh karena itu, banyak orang yang tidak menyadari bahwa batuknya disebabkan oleh penyakit asam lambung.
Stephanie juga menjelaskan beberapa gejala batuk GERD yang harus diwaspadai: Batuk tidak kunjung sembuh
Salah satu gejala batuk GERD adalah batuk yang tidak kunjung hilang meski sudah minum obat batuk. Batuk ini biasanya terjadi pada malam hari atau saat sedang berbaring karena posisi tubuh tersebut dapat menyebabkan naiknya asam lambung ke kerongkongan. Sakit maag (mulas)
Sakit maag setelah makan atau berbaring merupakan gejala umum yang dialami penderita GERD. Meski tidak selalu disertai batuk, sakit maag sering kali terjadi bersamaan dengan batuk akibat penyakit asam lambung. Suara keras dan sakit tenggorokan
Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat mengiritasi pita suara sehingga menyebabkan suara bersendawa. Selain itu, pasien juga mungkin mengalami sakit tenggorokan atau iritasi yang dapat memicu batuk. Kesulitan menelan
GERD dapat menyebabkan kesulitan menelan makanan atau minuman. Rasa asam di tenggorokan bisa membuat Anda merasa ada yang mengganjal di tenggorokan, sehingga membuat batuk Anda semakin parah.
Banyak orang yang mengira batuk GERD merupakan masalah ringan yang akan hilang dengan sendirinya. Namun, batuk terus-menerus ini bisa menjadi pertanda adanya masalah yang lebih serius.
Jika tidak ditangani dengan baik, penyakit asam lambung dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi. Seperti luka pada tenggorokan, pendarahan lambung (dikenal dengan muntah/tinja berdarah), radang tenggorokan atau bahkan penyakit paru-paru.
“Itulah mengapa penting untuk tidak meremehkan batuk akibat GERD,” kata Stephanie.