4 Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga di Balik Penghapusan Ambang Batas Capres 20 Persen

0 0
Read Time:1 Minute, 15 Second

Jakarta -eun Sunnan Kalijaga Kalakarta (PBB Dry) diklaim menghapus ambang batas 20 % (kritis presiden) di Pengadilan Konstitusi (MK). Siapa mereka?

Pengadilan Konstitusi (MK) memutuskan untuk menghapus ketentuan ambang batas minimum untuk persentase yang diusulkan Presiden dan Wakil Presiden, yang diatur dalam Pasal 7, Pasal 7 pada 2017.

Baca juga: Breaking News! Presiden MK menghapus ambang batas

“Kami menerima seluruh permintaan atas permintaan pemohon,” kata Ketua Hakim Agung, di Gedung Pengadilan Konstitusi Jakarta pada hari Kamis.

Standar yang diuji oleh aplikasi adalah 222 triliun dari UU 7 2017 sehubungan dengan pemilihan umum. Pemilihan anggota DPR.

Baca juga: M.K. M.K. Petugas Seherto, yang mengumumkan penghapusan ambang batas perbatasan presiden.

Pasal 2222222222 dari nomor hukum 2017 tentang pemilihan umum (2017) Republik Indonesia (JAIS 182 dan Republik Indonesia No. 6109).

“Republik Korea Indonesia memerintahkan keputusan untuk memuat,” katanya.

Pelamar untuk mengatasi nilai kritis presiden

Empat siswa dan Uin Sunnon Kalijaga Yogacarta diajukan oleh Hukum Empat Siswa dan Uin Sunnon Kalijaga Yogacarta yang dikutip pada halaman kering UIN untuk kasus pemeriksaan peradilan nomor 62/PU-XXII/2024.

Empat siswa adalah Tsalis Khoirul Fatna, siswa Anika Maya Octavia, Cifei dari Rizki Mela dan Program Penelitian Konstitusi Kategori 2021 dan 2021 Program Hukum Faisal Nasirul Haq.

Baca juga: Pelatihan 2 M.K. Hakim Hakim Hakim berkontribusi untuk menentukan harga kriminal

Dalam sesi pertama gugatan yang dikutip dalam halaman Mahkamah Konstitusi, Tsalis Khoirul Fatna disimpan oleh ambang batas presiden IV sebagai aplikasi. Nilai suara tidak selalu memiliki bobot yang sama, sehingga menyebabkan penyimpangan untuk prinsip “satu nilai”.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %