Ahli Jelaskan Penyebab Seseorang Terkena Anemia Aplastik

0 0
Read Time:1 Minute, 54 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – Ahli kesehatan masyarakat dr Ngabila Salama menyoroti anemia aplastik merupakan kondisi sumsum tulang belakang tidak dapat mereproduksi tiga jenis sel. Ketiga sel tersebut adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).

Menurut Ngabila, yang bekerja sebagai kepala pelayanan medis dan keperawatan di RSUD Tamansari Jakarta, ada beberapa penyebab seseorang terkena anemia aplastik. Penyebab tersebut antara lain penyakit yang diturunkan secara genetik atau didapat selama hidup karena penyakit menular atau tidak menular, efek kemoterapi dan radioterapi untuk kanker, penyakit autoimun, penggunaan obat-obatan atau bahan kimia, dan infeksi lainnya.

Meski demikian, ia mengatakan kemungkinan seseorang menderita anemia aplastik sangat kecil. Kondisi ini sangat jarang terjadi, kurang dari 15.000 orang per tahun di Indonesia atau lima kasus per 100.000 penduduk sehingga gejalanya sulit dikenali, kata Ngabila di Jakarta, Selasa.

Penderita dikatakan mengalami gejala seperti lemas, mudah lelah, lesu, lambat berpikir, dan lesu akibat kekurangan sel darah merah. Sehingga mudah sakit dan tertular infeksi seperti batuk, pilek dan diare karena sel darah putih tidak memberikan perlindungan yang cukup pada tubuh.

Gejala lain yang dialami akibat kekurangan trombosit antara lain mudah memar, kulit memar kebiruan meski tidak diketahui penyebabnya, dan sering mimisan.

Ia menyarankan agar gejala penyakit tidak bertambah parah, masyarakat harus segera mendeteksinya dan mengobatinya tepat waktu. Pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan secara berkala setiap enam bulan sekali.

Contoh program deteksi dini yang diberikan gratis oleh pemerintah adalah program keterlibatan yang meliputi tes darah bagi pelamar dan ibu hamil.

Sebaliknya, anak yang memiliki riwayat kanker keturunan, seperti kanker darah atau penyakit autoimun, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah rutin setiap enam hingga 12 bulan dengan pemeriksaan hematologi lengkap, bahkan setelah anjuran medis, tusukan sumsum tulang, dan darah. merah. Lebar distribusi seluler (RDW) dapat diuji untuk mengukur kisaran ukuran sel darah merah.

“Selain menjaga pola hidup sehat, ada baiknya jika kita bisa segera melakukan pemeriksaan darah lengkap BPJS dan gratis di puskesmas terdekat atau mandiri,” kata Ngabila.

Sebelumnya, publik dihebohkan dengan kabar hari ini pukul 06.38 WIB komedian Babe Kabita dinyatakan meninggal dunia di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Jenazahnya dimakamkan usai salat Ashar di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Gunung, Cirendeu, Tangsel.

Namun belum diketahui secara pasti penyebab kematian komedian tersebut. Namun, tahun lalu, Babe dirawat di RS Cabita karena anemia aplastik yang dideritanya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %