Geger Anak-Anak Cuci Darah di RSCM, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

0 0
Read Time:3 Minute, 10 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA – RS Cipto Mangunkusumo menanggapi viralnya video banyak anak yang menjalani cuci darah. Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Eka Laxmi Hidaat mengatakan tingginya jumlah anak yang menjalani cuci darah karena RSCM merupakan rumah sakit rujukan yang juga menerima pasien dari luar Pulau Jawa.

Menurutnya, saat ini ada sekitar 60 anak yang menjalani cuci darah rutin, 30 diantaranya menjalani hemodialisis, “karena mereka juga melihat sudah ada laporan yang bisa mereka kirimkan, kemudian mereka juga mengirimkannya. Hal itulah yang menyebabkan terjadinya pertemuan besar tersebut. Dan hal ini juga membuat Kemenkes merasa perlunya layanan ginjal anak ini diberikan dan dilakukan, ujarnya, Kamis (25/7/2024).

Secara umum, lanjutnya, kasus penyakit ginjal pada anak tidak banyak, sehingga ada juga dokter spesialis nefrologi anak. Oleh karena itu, kata dia, di tingkat provinsi, layanan cuci darah harusnya tersedia untuk orang dewasa, bukan untuk anak-anak.

Eka mengatakan sentralisasi di rumah sakit rujukan seperti RSCM sangat ideal untuk efisiensi. “Tentu kita tidak ingin hanya di RSCM saja, tapi sudah bisa dilakukan di banyak provinsi. Sekarang kita kembangkan ke provinsi yang saat ini belum ada dokter ginjal untuk anak,” kata Eka.

Sekaligus, ia menjelaskan, penyakit ginjal pada anak berbeda dengan gangguan ginjal pada orang dewasa. Kasus yang sering terjadi, kata dia, adalah kelainan bawaan.

Kelainan bawaan bisa berupa kelainan bentuk ginjal atau kelainan fungsi saat lahir. Bentuk kelainan fungsi yang paling umum adalah sindrom nekrotik kongenital, ujarnya.

Ia menjelaskan, biasanya sindrom nekrotik tidak menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Namun jika terjadi sejak dalam kandungan, kemudian ada gejala saat lahir, hal ini umumnya berujung pada gagal ginjal. Menurut dia, kelainan lainnya adalah ginjal polikistik, yaitu ginjal yang banyak kistanya, kemudian tersumbat atau hanya satu ginjal.

Apa itu hemodialisis?

Menurut Klinik Cleveland, Jumat (26/7/2024), hemodialisis adalah prosedur medis yang digunakan untuk membuang limbah dan kelebihan cairan dari darah ketika ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Hemodialisis membantu menggantikan beberapa fungsi ginjal untuk membuang limbah dan mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, namun tidak sepenuhnya menggantikan seluruh fungsi ginjal.

Hemodialisis biasanya dilakukan pada pasien dengan penyakit ginjal kronis, suatu kondisi dimana fungsi ginjal menurun secara bertahap dan permanen. Lalu ada gagal ginjal akut, dimana pasien mengalami kegagalan fungsi ginjal yang terjadi secara tiba-tiba, namun terkadang sembuh berulang kali.

Selain itu, hemodialisis dilakukan pada penderita penyakit ginjal polikistik atau nefropati diabetik yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Hemodialisis pada anak dilakukan dengan cara yang sama seperti pada orang dewasa, namun dengan pertimbangan khusus mengenai ukuran tubuh anak, kebutuhan medis, dan kondisi psikologis.

Prosedur hemodialisis dilakukan dengan mengalirkan darah anak melalui filter khusus dan masuk ke mesin dialisis yang disebut dialyzer. Dialyzer ini bertindak sebagai ginjal buatan yang membuang limbah dan cairan dari darah. Darah bersih kemudian dikembalikan ke tubuh anak.

Hemodialisis biasanya memakan waktu 3 hingga 5 jam dan dilakukan beberapa kali dalam seminggu, tergantung kesehatan anak dan seberapa baik kerja ginjalnya. Sebelum menjalani hemodialisis, dokter biasanya membuat akses vaskular untuk anak, biasanya melalui fistula arteriovenosa atau kateter vena sentral. Jalur inilah yang membawa darah bayi untuk dihubungkan ke mesin dialisis.

Seperti prosedur medis lainnya, hemodialisis dapat menimbulkan efek samping seperti tekanan darah rendah atau hipotensi, kelelahan, kram otot, mual, atau infeksi pada titik akses pembuluh darah. Anak yang menjalani hemodialisis biasanya memerlukan perawatan khusus di rumah, termasuk pengaturan pola makan yang ketat, pembatasan cairan, dan pemantauan tanda-tanda infeksi atau komplikasi lainnya.

Prosedur medis hemodialisis mempunyai beberapa tantangan bagi anak. Misalnya, hemodialisis jangka panjang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pemantauan dan dukungan nutrisi yang baik sangat penting.

Selain itu, anak-anak mungkin juga memerlukan dukungan emosional dan psikologis, tergantung pada frekuensi dan durasi prosedur medis. Keterlibatan dan konseling orang tua dapat membantu. Penting juga untuk menjaga keseimbangan antara perawatan medis dan aktivitas sehari-hari anak, seperti sekolah dan bermain, guna mendukung kualitas hidup yang baik.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %