Industri Moncer Berkat Proyek Infrastruktur, Emiten Alat Berat Tangkap Peluang

0 0
Read Time:3 Minute, 24 Second

robbanipress.co.id, Jakarta Industri alat berat di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak lepas dari meningkatnya aktivitas di sektor konstruksi dan pertambangan yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Pembangunan infrastruktur besar, seperti jalan tol, pelabuhan dan bandara, serta proyek pertambangan yang terus berkembang, menciptakan permintaan peralatan yang tinggi. Situasi ini membuka peluang besar bagi produsen dan distributor alat berat untuk memperluas pasarnya di Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai proyek infrastruktur, seperti proyek Pembangunan Ibu Kota Negara (NCD) baru di Kalimantan Timur. Proyek-proyek tersebut membutuhkan berbagai jenis alat berat, mulai dari ekskavator, buldoser, hingga crane.

Selain itu, sektor pertambangan yang merupakan salah satu ekspor utama Indonesia terus tumbuh, khususnya pada sektor pertambangan batu bara dan nikel. Kedua sektor ini secara langsung mendorong permintaan alat berat sehingga menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan bagi para pelaku industri.

Kesempatan ini dimanfaatkan oleh PT Hexindo Adiperkasa Tbk, untuk memperkenalkan ZAXIS-7G dengan bungkus edisi khusus. Desain heksagonal berwarna hitam dan oranye pada silinder hidrolik ini menegaskan komitmen perusahaan dalam memajukan teknologi excavator di Indonesia, dengan fokus pada kinerja efisien, keselamatan, dan produk ramah lingkungan.

“Keistimewaan yang dibalut pada ZAXIS-7G ini juga merupakan bentuk terima kasih perusahaan kepada seluruh pelanggan setia Hexindo yang terus mendukung pertumbuhan bisnis dan penjualan produk kami. Tidak hanya itu, dengan sampul khusus tersebut Hexindo dapat menjangkau secara luas. kebutuhan pasar khususnya industri pertambangan di Indonesia,” kata Direktur Pemasaran Hexindo Dwi Swasono seperti dikutip, Senin (12/8/2024).

Casing khusus ZAXIS-7G ini akan tersedia untuk hydraulic excavator kelas 30 ton, 40 ton, dan 80 ton yaitu ZX350H-7G, ZX490LC-7G dan ZX890LCH-7G. Tak hanya itu, hydraulic casing excavator edisi khusus ini hanya dipamerkan oleh Hexindo dan hanya tersedia secara terbatas.

Hexindo terus menonjolkan warna oranye dalam kemasan khusus yang merupakan bagian dari Hitachi Construction Machinery, identitas warna korporat Jepang, Reliable Orange. Tak hanya itu, warna yang dipilih pada volume khusus ini melambangkan komitmen perusahaan untuk menjadi perusahaan yang ramah, dapat diandalkan, dan mampu tetap setia kepada pelanggan untuk tumbuh bersama.

“Meski baru tersedia, kami pastikan hydraulic casing excavator unik ini tetap mengusung spesifikasi lengkap ZAXIS-7G. “Mencakup konsumsi bahan bakar yang rendah, teknologi solusi ConSite Air dan sistem sudut udara yang meningkatkan keamanan dan kenyamanan saat digunakan,” kata Mr Dwee.

“Dengan informasi yang kami berikan, hydraulic excavator ini dapat meningkatkan produktivitas bisnis, menurunkan biaya operasional dan fokus pada keselamatan dan keamanan pengguna. “Didukung lebih dari 50 cabang dan proyek di seluruh Indonesia, kami akan terus memberikan layanan purna jual yang baik kepada pelanggan setia Hexindo,” tutup Bapak. Dwi Swasono.

Sebelumnya, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023.

Mengawali laporan keuangan perseroan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (26/02/2024), perseroan melaporkan pendapatan sebesar USD 478,27 juta atau sekitar Rp 7,46 triliun (kurs Rp 15.594,15 USD ). Pendapatan ini naik 16,55 persen dari pendapatan tahun 2022 yang tercatat sebesar $410,36 juta.

Seiring dengan peningkatan pendapatan, perusahaan memperoleh nilai pendapatan sebesar $370,77 juta, naik dari $325,27 juta pada tahun 2022.

Dengan demikian, laba perseroan pada tahun 2023 tercatat sebesar 107,5 juta USD. Pada tahun 2023, perseroan mencatatkan beban penjualan sebesar 23,39 juta dolar, beban administrasi sebesar 23,3 juta dolar, pendapatan lain-lain sebesar 3,77 juta dolar, dan beban lain-lain sebesar 4,2 juta dolar.

Pada periode yang sama, pendapatan bunga diterima sebesar 136.492 dolar AS, dan beban bunga sebesar 4,23 juta dolar. Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahunan sebesar USD 43,85 juta atau sekitar Rp 683,82 miliar.

Pendapatan ini meningkat 25,36 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar 34,98 juta dolar. Berdasarkan aset perusahaan per 31 Desember tercatat sebesar $416,69 juta, naik dari $463,33 juta pada akhir tahun 2022. Liabilitas pada akhir tahun 2023 turun menjadi $248,37 juta dari $297,57 juta pada akhir tahun 2022. Saat ini ekuitas meningkat menjadi $168,32 juta pada tahun 2023 dari $165,76 juta pada tahun 2022.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %