Komplikasi DBD Bisa Sebabkan Dengue Shock Syndrom, Ahli: Pembuluh Darah Bocor

Read Time:1 Minute, 35 Second

JAKARTA – Jumlah kasus demam berdarah atau DBD di Indonesia kini mencapai 35.556 kasus dengan total kematian sebanyak 290 orang. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan Imran Pambudi mengatakan, kasus DBD dan kematian akibat DBD paling banyak menyerang anak-anak berusia 5 hingga 14 tahun.

Imran juga mengingatkan kemungkinan terjadinya komplikasi demam berdarah yang dikenal dengan istilah dengue shock syndrome (DSS). Komplikasi ini mungkin timbul karena pasien DBD terlalu lama menerima pengobatan, termasuk kurangnya kesadaran akan tanda-tanda awal trauma. Scroll untuk informasi lengkapnya, yuk!

“Sebenarnya DBD spektrumnya tidak ada gejala, dari gejala ringan sampai gejala berat. Gejala berat disebut DSS karena ada respon imun dimana darahnya bocor. Kebocoran itulah yang menyebabkan syok,” ujarnya kepada awak media. Di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024.

Lebih lanjut, Imran mengatakan, berbeda dengan pendarahan lainnya, DSS menyebabkan darah tidak terlihat di permukaan kulit sehingga membuat kewaspadaan masyarakat menjadi kurang.

“Bedanya syok hemoragik dan syok dengue itu kelihatannya keluar. Pada syok dengue, darahnya mengalir, tapi tidak keluar, jadi keluar dari darah, tapi di bawah kulit. Makanya penderita syok demam berdarah bengkak, karena keluar cairan dari pembuluh darah,” lanjutnya.

Imran bahkan mengatakan, orang yang kelebihan berat badan memiliki risiko kematian lebih tinggi karena semakin sulit melihat syok pendarahan di permukaan kulit.

“DSS bisa menyerang siapa saja. Orang gemuk lebih rentan karena tidak melihat apa kejutannya, karena di bawah kulit,” ujarnya.

Di sisi lain, Imran juga mengatakan agar masyarakat segera mengunjungi fasilitas kesehatan jika memiliki tanda dan gejala yang mengindikasikan demam berdarah.

“Awalnya tidak perlu (menunggu suhu tiga hari) karena sekarang dengan tes NS1 sudah bisa mendeteksi antigen virus. Jadi kita tidak perlu lagi mendeteksi antibodi karena butuh waktu. Saya bisa mendeteksi. antibodi menggunakan NS1,” ujarnya.

Pj Bupati Purwakarta ingatkan ASN tentang integritas dan penyebaran DBD (Pj) Pj Bupati Purwakarta, Benny Irwan berpesan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) Purwakarta untuk tetap teguh dalam komitmen menjalankan pemerintahan. robbanipress.co.id.co.id 19 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Viral Detik-detik Penumpang Bus Nyaris Pindah Alam
Next post Soal Baju Adat Sebagai Seragam Sekolah, Komisi E DPRD DKI: Jangan Bebani Siswa dan Orangtua