Kurang Konsumsi Protein Bisa Sebabkan Tumbuh Kembang Terhambat
robbanipress.co.id, Jakarta – Kekurangan protein dapat menghambat tumbuh kembang anak. Pakar nutrisi klinis Universitas Indonesia, Dr. Luciana B Sutanto, Ibu SpGK(K) mengatakan kekurangan protein menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang bahkan stunting.
Dampak kekurangan protein adalah gangguan kesehatan, gangguan tumbuh kembang, bahkan stunting, kata Luciana, dilansir ANTARA, Senin.
Luciana juga mengatakan, selain menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, kekurangan protein dapat mengganggu kekebalan tubuh dan membuat anak mudah terserang penyakit.
Oleh karena itu, sebaiknya anak mendapatkan protein sesuai kebutuhannya, baik dari sumber protein hewani maupun nabati.
“Untuk anak-anak, anjuran asupan protein nabati untuk anak kecil adalah 10 persen dari isi piring atau untuk anak-anak anjuran asupan protein hewani dan nabati adalah 35 persen,” kata Luciana.
Program makan siang gratis untuk anak sekolah yang dicanangkan pemerintah, kata Luciana, dalam praktiknya harus fokus pada pemenuhan kebutuhan gizi anak, termasuk kebutuhan protein.
Diharapkan program makan siang gratis ini dapat menjadi bagian dari penyelesaian permasalahan konsumsi protein masyarakat Indonesia yang masih kalah dibandingkan penduduk negara lain di Asia Tenggara.
Data Badan Pusat Statistik Maret 2023 menunjukkan rata-rata konsumsi protein hewani dan nabati penduduk Indonesia masih 62,3 gram per kapita per hari.
Sebagai perbandingan, konsumsi protein per kapita harian masyarakat Kamboja 63,3 gram, Thailand 66,5 gram, Filipina 73,1 gram, Myanmar 78,3 gram, Malaysia 89,1 gram, Vietnam 94,4 gram.
Sehubungan dengan acara tersebut, dalam berbagai kesempatan Ketua Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat (IDAI) Dr. Piprim Basarah Yanuarso SpA(K) mengatakan, Mengonsumsi pangan lokal kaya protein hewani dapat mencegah anak stunting. Kegemukan.
“Sekarang makan makanan anti obesitas juga mencegah obesitas, yaitu dengan memberikan anak makanan yang tersedia di daerah setempat. Tapi kaya akan protein hewani, misalnya di Laphun banyak ikannya, jadi anak bisa diberikan makanan yang berkhasiat. ikan,” kata Dr. Piprim dalam konferensi nasional IDAI, di Bandarlampung Februari lalu.
Dikatakannya, memberikan anak makanan yang terbuat dari bahan baku lokal yang kaya protein dari hewan tersebut akan membantu anak terhindar dari obesitas dan obesitas, karena makanan anak seimbang.