Menkes Budi Gunadi Optimistis Teknologi AI Akan Bantu Sektor Kesehatan Indonesia
robbanipress.co.id, JAKARTA – Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes) menyampaikan harapannya terhadap berkembangnya kecerdasan buatan atau kecerdasan buatan di bidang kesehatan Indonesia.
Tidak dapat disangkal bahwa kecerdasan buatan (AI) kini merambah ke setiap aspek kehidupan, mulai dari bisnis, pendidikan, hingga kesehatan. Secara umum AI mengacu pada kecerdasan manusia melalui mesin, khususnya sistem komputer. Teknologi ini memungkinkan mesin melakukan tugas-tugas yang membutuhkan kecerdasan manusia, seperti belajar, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.
Dalam pemaparan acara Golden Indonesia yang digelar di Google AI pada 3 Juni 2024, Menteri Kesehatan Budi mengatakan AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman kesehatan dan memfasilitasi akses informasi baru.
Budi mencontohkan bagaimana AI dapat membantu bidang kesehatan dengan membantu memahami tubuh manusia melalui banyak gen, gen, DNA, dan mikrobioma.
“Jika ingin memahami cara kerja tubuh manusia, mana yang sehat dan mana yang tidak, Anda harus benar-benar mengintegrasikan dan mengedit tiga miliar DNA, 86 neuron, 30 triliun sel, dan 37 triliun mikrobioma. pada 4 Juni 2024 seperti dikutip dari channel YouTube Google Indonesia.
Ia melanjutkan, “Kita membutuhkan kecerdasan buatan yang canggih untuk memahami cara kerja tubuh manusia secara ilmiah dan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Budi Gunadi Sadikin juga menegaskan, perubahan besar akan terjadi ketika AI digunakan di bidang kesehatan.
“Semua tenaga medis, termasuk dokter, perlu menghadapi kenyataan ini,” kata Budi. Mengapa? “Selama ratusan tahun, layanan kesehatan sangat efektif.”
Dalam pembelajaran di bidang kesehatan, pengalaman dan pengetahuan dokter-dokter terdahululah yang paling banyak dimanfaatkan, dan hal ini sering terjadi.
Oleh karena itu, Budi menjelaskan kehadiran AI dapat mengubah hal tersebut dengan bantuan pengembangan dan penyempurnaan AI lebih lanjut.
Ia melanjutkan, “Saya yakin bahwa kecerdasan buatan akan benar-benar mengubah masa depan layanan kesehatan.
Walaupun AI seharusnya bisa melakukan berbagai tugas dan perintah, namun sebagai manusia kita juga perlu mempelajari AI agar bisa melakukan apa yang diperintahkan.
“Saya rasa saya kurang setuju dengan anggapan bahwa AI adalah sebuah alat,” kata Budi. AI seperti anak-anak kita. “Kami mengajari mereka melakukan sesuatu, kami mengajari mereka pada level fisik, lalu kami mengajari mereka pada level mental.” .
Selain itu, para ilmuwan juga perlu meningkatkan tingkat berpikir AI agar AI dapat memahami perbedaan antara yang baik dan yang jahat serta selalu mengambil keputusan yang tepat.
Hal ini memungkinkan orang untuk mengevaluasi AI dengan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil AI dan seberapa akuratnya.