5 Negara Paling Mandul di Dunia, Hal Mengerikan Ini Mengancam

Read Time:3 Minute, 21 Second

JAKARTA – Infertilitas atau kemandulan adalah suatu kondisi dimana seorang pria atau wanita mengalami ketidakmampuan menjalankan fungsi reproduksinya dengan baik sehingga mengganggu proses memiliki anak. Di banyak negara di dunia, infertilitas, baik disengaja atau tidak, telah menyebabkan penurunan angka kelahiran secara signifikan.

Jika situasi ini terus berlanjut, suatu negara bisa menghadapi krisis populasi yang serius, terutama ketika populasi dunia mencapai 8 miliar jiwa.

Banyak negara yang mengalami penurunan jumlah kelahiran secara signifikan, sehingga rendahnya angka kelahiran menjadi kendala dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah penduduknya.

Nah, berikut daftar negara dengan tingkat kesuburan rendah yang bisa menyebabkan penurunan populasi di masa depan: 1. Korea Selatan

Kalau bicara dunia hiburan, Korea Selatan adalah rajanya. Tapi, kalau soal punya anak, negara ini harusnya siap berada di peringkat terbawah.

Pasalnya, pada skala angka kelahiran, negara ini mendapat skor 1,25. Artinya pasangan tersebut hanya memiliki satu anak. Di Korea Selatan, hanya 1 dari 5 orang yang memiliki 2 anak.

Alasan Korea Selatan berjuang keras dalam hal kesuburan adalah karena kebiasaan penduduknya. Banyak orang di negeri ini memilih untuk tetap melajang seumur hidup. Meski sudah menikah, ia sudah tua dan hanya mempunyai satu anak.

Masyarakat Korea Selatan lebih tertarik pada pekerjaan dibandingkan menikah dan memiliki anak. Sebagai perbandingan, sebelum tahun 1970an, sepasang suami istri di Korea Selatan memiliki 4-6 anak. Saat ini jarang sekali memiliki 2 orang anak. Jepang

Jauh di bawah Korea Selatan adalah Jepang yang merupakan negara paling tidak subur dan sedang berjuang untuk memiliki anak. Di negara ini, biasanya sepasang suami istri hanya memiliki satu anak. Atau skala kelahirannya 1,40.

Orang-orang di Jepang sangat sibuk dengan pekerjaan sehingga pernikahan dan memiliki anak adalah prioritas terendah mereka.

Kecuali kesulitan dengan kelahiran yang sangat kecil. Jepang juga harus menghadapi banyaknya warga lanjut usia di sini. Anda dapat membayangkan bahwa populasi lansia di Jepang meninggal ketika hanya sedikit anak yang lahir. Jadi dalam waktu yang tidak lama lagi, negara ini akan mengalami penurunan jumlah penduduk yang signifikan.3. Italia

Italia merupakan salah satu negara Eropa dengan PDB tertinggi di Eropa. Artinya taraf hidup masyarakat negara ini tinggi.

Namun, dalam hal pernikahan dan melahirkan anak, Italia masih berada di urutan terbawah. Di negeri ini, sangat jarang ada keluarga dengan 2 anak. Ada juga banyak keluarga tanpa anak.

Menurunnya angka kelahiran di negeri ini membuat pemerintah harus bekerja lebih keras. Jika Italia terus mengalami kegagalan pada masa kelahirannya, tidak menutup kemungkinan negara ini akan hilang dalam beberapa tahun mendatang.

Pertumbuhan ekspor dan impor serta pengembangan energi terbarukan tidak dapat mengubah fakta bahwa kelahiran penting untuk menopang negara di masa depan. Jerman

Angka kelahiran di Jerman terus menurun sejak tahun 1980an. Dari 2,5 kini hanya 1,41. Dalam 30 tahun angka kelahiran menurun drastis hingga turun 1 poin.

Pemerintah Jerman masih berupaya meningkatkan jumlah kelahiran di negara ini hingga mencapai angka 2.

Padahal, dari segi ekonomi, Jerman berada di urutan teratas karena industri pesawat terbang, senjata perang, dan senjata mematikan lainnya. Dalam hal produk domestik bruto (PDB), Jerman berada di peringkat teratas Eropa.

Sayangnya masyarakat di negeri ini tidak terlalu memikirkan pernikahan dan anak, sehingga tanpa disadari jumlah penduduknya semakin berkurang. Modernitas dan perkembangan ekonomi justru memaksa warga Jerman untuk memikirkan karirnya agar bisa terus maju.5. Kanada

Kanada memiliki wilayah yang sangat luas namun tidak digunakan untuk tempat tinggal. Jadi negara ini memperbolehkan pengungsi yang ingin menetap dan menjadi warga negara.

Kebijakan ini diambil karena negara tersebut sedang berjuang untuk meningkatkan jumlah penduduknya yang semakin menipis. Tingkat kesuburannya juga hanya 1,59.

Kanada adalah pemimpin dalam urusan ekonomi. Bahkan negara-negara besar seperti Spanyol dan Australia berada pada peringkat di bawah Kanada. Negara yang dilambangkan dengan daun maple ini juga merupakan produsen minyak terbesar di dunia.

Produk dan peralatan kayu juga telah mendunia dan pesaing sulit ditemukan. Sayangnya, turunnya angka kelahiran membuat Tanah Air semakin parah Viral, STY Salut dan Pelukan Seluruh pemain Korea Selatan usai dikeluarkan dari timnas Indonesia saat pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), datang dan berpelukan. Pemain Korea Selatan (Korsel) secara langsung, Jumat, 26 April 24 robbanipress.co.id.co.id 26 April 2024 Viral di media sosial

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pemerintah Siapkan Cadangan Penyeberangan Arus Balik Sumatera-Jawa
Next post Gejala dan Penanganan Flu Singapura yang Rentan Menyerang Anak-anak