52.902 Sekolah Berada di Wilayah Rawan Gempa

Read Time:2 Minute, 12 Second

JAKARTA – Keselamatan dan keamanan menjadi kunci untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Untuk itu siswa dan guru harus dibekali metode yang efektif dalam menghadapi bencana dan kekerasan terhadap anak yang dapat menghambat proses perkembangan pribadi.

Namun berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2019, tercatat terdapat 52.902 sekolah di daerah rawan gempa, 54.080 di daerah rawan banjir, dan 15.597 di daerah berbahaya di Indonesia.

Sedangkan berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia 2022 (IRBI), wilayah DI Yogyakarta dan Bali memiliki indeks risiko bencana tingkat sedang, yaitu DI Yogyakarta sebesar 119,56 dan Bali sebesar 123,98.

Tingginya risiko bencana di kedua wilayah tersebut menimbulkan potensi kerusakan pada sekolah, tidak hanya pada pembangunan infrastruktur dan akses, namun juga pada pelaku pendidikan seperti siswa dan guru, yang berpotensi memperlebar kesenjangan kualitas dan daya saing sumber daya manusia. sumber daya. . .

Melihat hal tersebut, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) bersama Prudence Foundation mendukung peluncuran dan implementasi modul SPAB (Program Perlindungan Bencana Sosial). Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Yayasan Indonesia Internasional (Eto Indonesia).

Peluncuran modul SPAB komprehensif ini merupakan salah satu implementasi program Sekolah Aman yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kapasitas sekolah di Indonesia menjadi sekolah tahan bencana, serta mempersiapkan dinas pendidikan bersama siswa dan guru dalam menghadapi berbagai bencana. ancaman bencana, baik bencana alam maupun iklim, kegagalan teknologi, ancaman biologis dan risiko kesehatan, ancaman konflik dan kekuatan moral, serta ancaman isu sosial seperti terorisme, kekerasan seksual dan ketidaksetaraan gender.

Chief Human Resources & Community Investment Officer Prudential Syariah Indonesia, Indrijati Rahayoe menjelaskan, penerapan modul SPAB merupakan strategi investasi jangka panjang bagi negara berkembang, karena membantu mempersiapkan siswa dan guru dalam menghadapi berbagai ketidakpastian dengan lebih baik.

“Kami percaya pemuda Indonesia yang kuat harus dimulai dari sekolah yang kuat. “Siswa dan guru harus menjalani proses belajar mengajar dengan nyaman, aman dan terlindungi, serta bersiap menghadapi potensi bencana,” ujarnya dalam siaran persnya.

Sementara itu, Direktur Prudence Foundation Nicole Ngeow mengatakan pengembangan sumber daya manusia yang baik dan unggul harus didukung oleh lingkungan yang baik dan aman.

Selain itu, untuk menjangkau seluruh lima juta guru, modul ini akan diadaptasi dalam bentuk video pelatihan yang akan dipublikasikan di platform Merdeka Mengajar yang dikembangkan pemerintah.

Implementasi modul SPAB komprehensif menyasar 144.435 siswa di 176 SMA, SMK dan SLB, serta 107.275 siswa SD dan SMA, termasuk 6.823 guru di dua wilayah Indonesia yaitu D.I Yogyakarta dan Bali selama 3 tahun. tinggi, menurut Survei Geologi. Pusat Geologi Kementerian ESDM mencatat aktivitas erupsi Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi. robbanipress.co.id.co.id 10 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Bikin Macet Kedua Arah, Turis Asing di Bali Geber Motor di Tengah Jalan Sampai Knalpot Berasap
Next post Fakta ILLIT, Grup K-Pop Baru Besutan Hybe