Babe Cabita Sempat Antusias untuk Berlebaran di Tanah Air usai Jalani Perawatan di RS Malaysia

Read Time:1 Minute, 31 Second

JAKARTA – Babe Cabita meninggal dunia pada Selasa (9 April 2024) di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, komika berusia 34 tahun itu diketahui menderita anemia aplastik.

Penjelasan riwayat kesehatan Babe Cabita sebelum meninggal diungkap ayahnya, Irsyad Tanjung.

“Dia sakit sejak Juni 2023. Menurut dokter, dia mengidap penyakit darah yang tidak biasa bernama anemia aplastik,” kata Irsyad Tanjung di rumah duka di Kecamatan Cirendeu, Tangsel, Selasa (4/9/2024).

Irsyad mengungkapkan, Babe sempat dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke rumah sakit di Malaysia.

“Pada November 2023, kami membawanya ke RS Siloam Jakarta untuk mendapatkan perawatan. Setelah beberapa minggu di sana, ia dipindahkan ke RS Sunway Medical Center Kuala Lumpur hingga Januari 2024,” jelasnya.

Kondisi Babe membaik hingga akhirnya ia menunaikan kartun umrah pada Februari 2024. Namun, setelah kembali dari umrah, kondisinya semakin parah dan ia kembali dibawa ke rumah sakit di Malaysia.

“Januari karena sudah membaik, dia pulang ke Jakarta dan bulan Februari dia berangkat umrah bersama keluarganya. Pulang ke rumah, akhir Februari, dia terjatuh lagi. Jadi dari Februari kami bawa lagi ke Sunway. Pusat Medis.

Babe merasa kondisinya kembali membaik. Ia pun ingin mudik karena saking semangatnya menyambut Idul Fitri bersama keluarga di rumah.

“Sekitar 10 hari yang lalu, kondisinya mulai membaik dan kondisinya baik-baik saja, ia ingin merayakannya bersama kerabatnya di rusun ini,” jelasnya.

Namun kondisi Babe yang membaik tidak bertahan lama, ia kembali pingsan dan dilarikan ke RS Mayapada, Lebak Bulus, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Keinginan Babe merayakan Idul Fitri bersama istri dan anak tak bisa terkabul.

“Dua hari di rumah, kami bawa kembali ke RS Mayapada Lebak Bulus. Kurang lebih seminggu beliau dirawat di sana hingga menghembuskan nafas terakhir. Alhamdulillah, Insya Allah kami ikhlas karena kami sudah melakukan segala daya sesuai kapasitas kami untuknya. pengobatan dan pemulihan.” “, pungkas sang ayah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rektor UMJ Sahkan Kebijakan Mutu ISO 9001:2015
Next post Dokter Harus Mampu Bangun Kepercayaan Masyarakat