Google Umumkan Gemini 1.5, Makin Pintar dengan Pemahaman Konteks Lebih Luas

0 0
Read Time:2 Minute, 35 Second

robbanipress.co.id, Jakarta – Setelah meluncurkan Gemini 1.0 pada Desember lalu, Google merilis Gemini 1.5 dengan peningkatan yang lebih signifikan.

Salah satu peningkatan yang mungkin terjadi adalah kemampuan untuk memahami konteks yang lebih luas.

Jendela konteks model AI terdiri dari token, yang merupakan blok penyusun yang digunakan untuk memproses informasi. Tanda yang dimaksud dapat berupa bagian atau subbagian kata, gambar, video, audio atau kode. Semakin besar jendela konteks model, semakin banyak informasi yang dapat diambil dan diproses oleh kueri tertentu, sehingga keluarannya lebih konsisten, relevan, dan berguna.

Mengutip 9to5Google, Sabtu (17/2/2024), Gemini 1.5 Pro memiliki jendela konteks default sebanyak 128.000 token. Sebagai perbandingan, Gemini 1.0 memiliki 32,000 token.

Jumlah Gemini di Gemini 1.5 setara dengan 700.000 kata, 30.000 baris kode, 11 jam audio, atau 1 jam video. Sebagai perbandingan, GPT-4 Turbo memiliki 128,000 token.

Google Gemini 1.5 Pro juga diklaim mampu menganalisis, mengklasifikasikan, dan merangkum konten dalam jumlah besar sesuai permintaan dengan benar.

Misalnya, dengan transkrip misi Apollo 11 setebal 402 halaman, model AI dapat memproses informasi dari percakapan, peristiwa, dan detail yang ditemukan dalam dokumen.

Tidak hanya itu, Gemini 1.5 Pro juga dapat melakukan tugas pemahaman dan penalaran yang sangat kompleks untuk berbagai modalitas, termasuk video.

Misalnya, ketika Buster Keaton diberi waktu 44 menit tanpa dialog, model tersebut mampu menganalisis berbagai plot dan peristiwa secara akurat. Faktanya, model AI juga dapat memberikan penilaian terhadap detail kecil yang mungkin Anda lewatkan.

Model Gemini 1.5 Pro AI dapat menangani tugas pemecahan masalah yang lebih relevan dengan blok kode yang lebih panjang.

Setelah menerima instruksi dari lebih dari 100.000 baris kode, model AI mampu membuat penilaian yang lebih baik, menyarankan perubahan yang berguna, dan menjelaskan cara kerja berbagai bagian kode.

Sebelumnya, Google mengumumkan perubahan nama untuk Google Bard-nya. Kini layanan kecerdasan buatan Google Bard telah resmi pindah ke Gemini.

Informasi perubahan nama tersebut dipublikasikan seminggu lalu oleh pengembang Google Gemini melalui akun X miliknya. Baru-baru ini, setelah perubahan nama tersebut, Google melakukan beberapa pembaruan.

Salah satunya, seperti dikutip GSM Arena, Kamis (15/2/2024), kehadiran aplikasi ini kini telah meluas ke lebih banyak wilayah, antara lain Amerika Latin, Afrika, Asia Pasifik, dan Kanada.

Informasi tersebut dipublikasikan langsung oleh manajer produk Gemini, Jack Krawczyk melalui akun X miliknya. Ia juga mengatakan bahwa Google sedang berupaya meluncurkan layanan tersebut di Eropa dalam waktu dekat.

Meski kehadirannya masih terus digulirkan, namun pengguna perangkat Android memang sudah bisa mengunduh aplikasi Gemini. Dari banyak laporan, aplikasi ini juga berfungsi dengan baik saat diunduh sendiri.

Ingatlah bahwa aplikasi Gemini akan menggantikan Google Assistant ketika diinstal pada perangkat Android Anda. Namun, layanan tersebut dikatakan tidak mampu melakukan sejumlah tugas dasar yang sebenarnya dapat dilakukan oleh Asisten Google.

Misalnya, Gemini tidak bisa diminta melakukan hal-hal seperti menyetel alarm dan pengingat, meluncurkan aplikasi, atau mengakses kontrol rumah pintar.

FYI, pada Kamis 8 Februari 2024 waktu setempat, Google resmi mengganti nama chatbot Bard menjadi Gemini.

Selain itu, perusahaan juga meluncurkan aplikasi Google Gemini khusus untuk perangkat Android dan mengintegrasikan seluruh fitur Duet AI ke dalam Google Workspace di Gemini.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %