Benarkah Obat Herbal Bisa Sembuhkan Kanker? Begini Penjelasan Dokter

Read Time:1 Minute, 54 Second

robbanipress.co.id Lifestyle – Kanker payudara merupakan salah satu kanker paling umum di seluruh dunia dan penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Meski prevalensinya tinggi, deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit ini secara signifikan.

Mengutip data Kementerian Kesehatan RI, 70% pasien kanker payudara sudah memasuki stadium 3 saat terdeteksi. Yuk lanjutkan browsing artikel selengkapnya di bawah ini.

Faktanya, rata-rata prognosis kelangsungan hidup 5 tahun untuk pasien kanker payudara bisa mencapai 90-95% untuk stadium 1, 70-75% untuk stadium 2, dan 10-25% untuk stadium 3 dan 4.

Tingginya angka prevalensi kanker payudara menunjukkan pentingnya deteksi dini kanker, baik secara mandiri maupun medis.

Dalam upaya penyembuhan kanker payudara, banyak orang yang masih takut menjalani kemoterapi karena kemungkinan efek sampingnya.

Oleh karena itu, banyak orang memilih pengobatan herbal karena percaya bahwa bahan alami memiliki risiko efek samping yang minimal dibandingkan pengobatan medis.

“Tidak ada yang tanpa efek samping. Ada yang kemoterapinya berasal dari rumput laut yang sudah diekstraksi. Beberapa obat yang kami gunakan ada yang herbal. Tapi kami tahu apa bahan aktifnya, lalu diekstraksi,” kata Dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Hematologi-Onkologi, MRCCC RS Siloam Semanggi, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis 29 Februari 2024.

Meski bukan pengobatan utama, Dr Jeffry tidak menganjurkan mengonsumsi obat herbal bersamaan dengan kemoterapi.

Karena bahan kimia masuk ke dalam tubuh selama proses kemoterapi, penggunaan obat herbal dikhawatirkan akan menimbulkan reaksi negatif.

“Jamu-jamu itu ada peranannya, saya yakin begitu, karena obat-obatan kita itu dari bahan herbal. Tapi semua jamu bisa digunakan, hati-hati karena bisa terjadi interaksi dengan obat yang digunakan,” jelasnya.

Untuk memastikan peluang kelangsungan hidup yang tinggi, dr Jeffry mengingatkan pentingnya deteksi dini atau skrining sebelum kanker payudara mencapai stadium akhir.

“Meski sudah ada kemajuan dalam pengobatan kanker, namun ternyata masih banyak masyarakat di Indonesia yang belum memiliki akses atau tidak bisa memperoleh layanan kanker yang memadai sehingga menyebabkan banyak kematian akibat kanker. Selain itu, ada beberapa faktor lainnya. seperti kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, ketakutan “untuk melakukan skrining, masyarakat mempunyai keterbatasan finansial untuk melakukan skrining kanker,” ujarnya, bahwa penyakit apa pun di tubuhnya bisa bertambah parah jika dia stres atau memikirkan hal tersebut. hal buruk yang terjadi belum tentu robbanipress.co.id.co.id pada 21 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Volvo Resmi Hentikan Semua Produksi Mobil Bermesin Diesel
Next post Terpopuler: Hukum Memberikan Hadiah untuk Anak Agar Puasa sampai Janin yang Tiba-tiba Hilang