Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat di Kalimantan, Hubungkan Sarawak Hingga IKN

Read Time:1 Minute, 35 Second

robbanipress.co.id, IAKARTA — Perusahaan infrastruktur Brunei Brunergy Utama Sdn Bhd mengumumkan akan membangun proyek kereta kecepatan tinggi yang menghubungkan Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei. Kereta cepat ini dirancang untuk memperpendek jarak Kalimantan, Sarawak, Sabah, dan Brunei.

Diberitakan Malaymail, Selasa (4/2/2024), mengutip tautan dari situs Brunergy Utama Sdn Bhd, proyek kereta api Trans Borneo akan dilaksanakan dalam dua tahap dengan menempuh rute sepanjang 1.620 km. Ke depan, rata-rata jarak antar stasiun 150 km, kecepatan kereta 300-350 km per jam, dan rata-rata waktu tempuh antar stasiun hanya 30 menit.

Tahap pertama akan menghubungkan kota-kota dari pantai barat hingga pantai timur, dimulai dari Pontianak di Kalimantan Barat dan berakhir di Kota Kinabalu (Sabah) yang merupakan pusat perekonomian, kata situs tersebut.

Rutenya mencakup kota-kota seperti Kota Kinabalu, Kimanis/Papar, Beaufort, Sipitang, Lawas, Bangar, Limbang, Bukit Panggal, Miri, Bintulu, Sibu, Sri Aman, Kuching, Sambas, Singkawang, Mempawah dan Pontianak.

Selain itu, menurut perseroan, tahap kedua akan menghubungkan Kalimantan Utara dan Timur dengan jalur utama Samarinda dan ibu kota baru Indonesia, IKN Nusantara.

Rutenya meliputi Long Seridan, Ba Kelalan, Long Bawan, Malinau, Tanjung Selor, Tanjung Redeb, Pengadan, Lubuk Tutung, Bontang, Samarinda dan Balikpapan.

Kereta Api Trans Borneo akan memiliki empat terminal yang berfungsi sebagai pusat transportasi massal utama, serta 24 stasiun yang tersebar di seluruh pulau. Kedua rute tersebut bertemu di distrik Tutong di Brunei, yang berfungsi sebagai jalur kereta api.

Selain itu, Brunergy Utama Sdn Bhd adalah perusahaan yang 100% berasal dari Brunei yang berfokus pada proyek infrastruktur besar untuk memastikan pertumbuhan masa depan di Kalimantan. Didirikan pada 21 Oktober 2013, Brunergy, sebelumnya dikenal sebagai Mumin Energy (B) Sdn Bhd, beroperasi terutama di sektor minyak dan gas.

Setahun kemudian, pada tahun 2014, pendiri Danny Chong dan Khalid Abdul Mumin menyadari misi perusahaan untuk fokus pada sistem angkutan massal di Brunei dan Malaysia. Namanya diubah menjadi Brunergy Utama (B) Sdn Bhd pada 5 Agustus 2014.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Viral Video Siti Atikoh Menangis di Tembok, karena Perolehan Suara Ganjar Pranowo di Pemilu 2024?
Next post Momen Terakhir Anggi Pratama Mencium Nisan Stevie Agnecya Saat Prosesi Pemakaman