Perpusnas Ajak Penulis Kolaborasi Angkat Nilai Lokal di Daerah

Read Time:1 Minute, 42 Second

robbanipress.co.id, JAKARTA — Plt Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) E Aminudin Aziz mengajak para penulis bekerja sama dengan perpustakaan dan penerbit untuk menekankan nilai kearifan lokal dalam naskah dan wilayah sejarahnya.

“Semua perpustakaan, termasuk provinsi, didorong untuk membuat buku-buku yang berbasis nilai-nilai lokal. Misalnya, penulis lokal harus memilih buku-buku yang menurut mereka menarik dan menulis serta menerbitkannya sesuai dengan standar penulisan,” ujarnya. Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa.

Hal itu diungkapkannya saat ditemui usai acara pembukaan buku Ketua Wakil Komisi

Aminuddin juga menyampaikan bahwa Perpusnas mendorong para penulis untuk didanai oleh perpustakaan daerahnya dan menonjolkan kearifan lokal.

“Hal ini terus kami dukung, programnya berasal dari perpustakaan nasional dan dananya berasal dari perpustakaan daerah masing-masing. Ini salah satu upaya yang ingin kami tingkatkan kerjasama antara penulis, penerbit, dan perpustakaan,” ujarnya. dikatakan

Dikatakannya, Perpusnas menyelenggarakan pameran bersama Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) dan mengambil langkah untuk meningkatkan kerja sama. “Bulan lalu kami mengadakan pameran peluncuran buku bersama Ikapi, jadi bibitnya (kerjasama perpustakaan, penulis, dan penerbit) untuk menuju ke sana sudah ada,” ujarnya.

Ia mencontohkan, Perpustakaan Nasional juga telah mendirikan 10.000 perpustakaan di desa-desa karena indeks literasi masyarakat Indonesia yang meningkat. “Saat saya bergabung dengan Perpustakaan Nasional, kami dengan cepat menyelesaikan masalah minimnya perpustakaan di desa-desa. Tahun ini, bersama Departemen Bahasa dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kami membeli buku dan mendirikan 10.000 perpustakaan di daerah. desa. Perpustakaannya nanti ada 1.000 buku,” ungkapnya.

Aminuddin yang menjabat Kepala Departemen Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan pihaknya akan mencetak 21 juta buku pada tahun 2024 untuk mengatasi kekurangan bahan bacaan.

“Untuk mengatasi kekurangan bahan bacaan, kami mencetak 15,4 juta buku di Badan Bahasa pada tahun lalu dan akan ditingkatkan dengan mencetak 21 juta buku pada tahun ini,” jelasnya.

Saat ini Perpusnas sedang menyiapkan standar perpustakaan untuk sekolah, madrasah, universitas, dan perpustakaan umum, dan tidak ada standar ganda, ujarnya.

“Alat standardisasi perpustakaan sedang berubah. Bersama-sama kita menyepakati konsep, mendiskusikan isi perpustakaan nasional dan perpustakaan pedesaan, dan “mengendalikannya” ke desa, sehingga kita menciptakan konsep ganda standar di masa depan,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kobbie Mainoo Beri Inggris Perbedaan saat Bermain Imbang dengan Belgia 2-2
Next post Dua Bulan Jadi Agen BRILink, Usaha Jual Beli ATK Hendra Kian Ramai