Santri Disiksa Senior Hingga Alat Kelamin Luka, Netizen: Ikut Sakit Hati Lihatnya

Read Time:1 Minute, 57 Second

Jambi – Kisah tragis pelajar APD berusia 12 tahun asal Taskmalaya, Jawa Barat menghebohkan publik. Peristiwa tersebut menjadi viral, melalui video yang diunggah ke akun Instagram huswatch.id.

Peristiwa brutal terjadi di Pondok Pasantrin Tawakal Pohon Enam, Kota Jambi, dimana dua orang senior bernama Rozan dan Farman, lulusan SMA namun masih bertugas di Pondok, diduga dianiaya secara fisik oleh APD.

Ayah APD, Rikarno Devi mengungkapkan, ini bukan kali pertama anaknya di-bully. APD juga sempat di-bully pada September lalu, namun saat itu pihak pesantren melarangnya menceritakan kejadian tersebut kepada orangtuanya.

Dalam beberapa kejadian belakangan ini, kekerasan yang dialami APD semakin parah, antara lain tindakan tersedak, berpegangan tangan, menendang, bahkan melukai alat kelamin.

Mendengar kondisi putranya, Rikarno Devi langsung bergegas menuju pesantren untuk mengambil APD. Saat ditemui di unit kesehatan penginapan, APD dengan lemah menyatakan bahwa ia telah melaporkan kejadian serupa pada September lalu, namun harus merahasiakannya karena pembatasan penginapan.

Orang tua APD tidak mau menyelesaikan masalah tersebut secara damai dan memutuskan untuk melaporkan kasus tersebut ke Polres Jambi. Rikarno Devi menegaskan, putranya perlu berkonsultasi dengan psikiater karena kondisi kejiwaannya sedang bermasalah.

Sementara itu, pihak ponpes berdalih sudah ada mediasi antara pelaku dan korban, dan mengklaim permasalahan sudah selesai.

Insiden tersebut menimbulkan permasalahan serius terkait kekerasan di sekolah berasrama, dan menyoroti perlunya tindakan yang lebih tegas untuk melindungi siswa dari kekerasan yang dilakukan oleh sesama siswa atau guru.

Kejadian ini pun viral di media sosial. Banyak netizen yang geram dengan tindakan brutal pelaku dan bersimpati dengan penderitaan yang dialami korban dan keluarganya.

“Hatiku sakit melihatnya ya Tuhan. Apalagi melihat wajah tabah anakku. Aku juga kurang puas sebagai orang tua. Meski bukan anakku, sedih melihatnya,” komentar salah satu orang. Warganet

“Saya mantan santri di sebuah pesantren, tapi kalau begitu, tidak perlu bertanggung jawab atas kelakuan santri atau pelayanannya, cukup masukkan mereka ke penjara, buat wajah, nama, semuanya viral, itu Biarlah itu menjadi hukum sosial,” kata netizen lainnya.

“Ini salah satu alasan kenapa keponakanku jadi ‘jagoan’ di gubuk itu. Karena katanya, kalau dia lemah, seniornya yang akan mem-bully dia,” imbuh warganet.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Banjir bandang melanda Pemandian Tiroh-Tiroh Langkat, 1 orang tewas dan 6 orang luka-luka Banjir Badang atau tempat wisata Pemandian Kolamabadi yang berada di Hutan Tiruh-Tiroh/Pelaruga, Dasun I, Desa Ruma Galoh, Kecamatan Si Bangi, Sumatera Utara. robbanipress.co.id.co.id 20 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dokter Olivia Munn Sarankan Ini untuk Deteksi Dini Kanker
Next post Membidik Daur Ulang Baterai